Laman

25.1.11

keinginan #3

Tanganku lincah: menggaris, menebalkannya, membetuk huruf demi huruf, mewarnainya dengan warna yang cukup mencolok, menghiasnya, memotong-motong mengikuti arah garisnya, membuat pola lagi, mewarnai lagi, dan akhirnya jadi.
Hampir satu jam aku menyelesaikan ini. Waktu yang cukup lama untuk membuat satu frase kalimat saja, namun waktu yang cukup singkat untuk didedikasikan sebagai deklarasi cinta-misi. Yah, dari sanalah mimpiku mulai dibangun.
Dari sanalah aku tertidur dengan mata dan hati yang (semoga selalu) terbuka. Ya Rabb, semoga gambar tulisan yang kubuat ini berkah, tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Tidak hanya untukku, tapi juga untuk ummat-Mu. Ku baca lagi kata-katanya. Aku semakin yakin. Insya Alloh.
Lalu kutancapkan pada gabus yang tergantung di tembok kamarku. Aku mundur beberapa langkah, mencoba melihat tulisan itu dari jarak jauh. Lalu tersenyum, senang, sekaligus takut. Mimpi yang tinggi. Perjuangan yang berat. Kutatap lagi tulisan itu, lalu kubaca lantang:

“Islamic Family Center”

Mengapa Family? Karena aku yakin, embrio-embrio generasi-generasi pilihan itu terbentuk dari sana: keluarga.

Yah, itulah mimpiku. Dan aku harus menjadi bagian darinya.

-thank you so much buat mba dewi atas "sayap-sayap mimpiya" yg saya tulis ulang-
:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar