Laman

3.3.11

sehat optimal dengan sayur dan buah

Beberapa keluarga memulai berprinsip ’tiada hari tanpa sayur dan buah’ dalam menu hariannya. Dengan cara ini diharapkan sumbangan energi dari sayur dan buah 5% dari total konsumsi energi akan tercapai.
Sebagai negara tropis, Indonesia sangat kaya akan sayur-sayuran dan buah-buahan.  Sayang konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan masyarakat kita masih relatif rendah dibandingkan negara-negara yang tidak memiliki sumberdaya sebagai penghasil sayur dan buah. Apalagi mengingat bahwa bahan-bahan makanan ini mengandung komponen gizi dan non-gizi yang sangat besar peranannya bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam dan bermutu gizi seimbang terdiri dari tiga kelompok makanan utama: yaitu sumber zat tenaga (padi-padian, umbi-umbian, tepung-tepungan), sumber zat pembangun (kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahannya), serta sumber zat pengatur (sayur-sayuran dan buah-buahan).
Meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat, telah mendor-ong konsumen untuk meningkatkan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, sebagai suatu bagian dari pola makan yang berdasarkan kepada prinsip back to nature. Yakni, suatu gaya hidup yang sedapat mungkin memanfaatkan bahan-bahan segar alami untuk sehari-hari.
Kategori Sayur
Sayur-sayuran didefinisikan sebagai bagian dari tanaman yang umum dimakan untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Berda-sarkan definisi tersebut, sayur-sayuran dapat dibedakan atas:  daun (kangkung, katuk, sawi, bayam, selada air, dll),  bunga (kembang turi, brokoli, kembang kol, dll),  buah (terong, cabe, paprika, labu, ketimun, tomat, dll),  biji muda (kapri muda, jagung muda, kacang pan-jang, buncis, semi/baby corn, dll),  batang muda (asparagus, rebung, jamur, dll),  akar (bit, lobak, wortel, rhadis, dll), serta sayuran umbi (kentang, bawang bombay, bawang merah, dll).
Berdasarkan warnanya, sayur-sayuran dapat dibedakan atas:  hijau tua (bayam, kangkung, katuk, kelor, daun sing-kong, daun pepaya, dll),  hijau muda (selada, seledri,  lettuce, dll), dan  yang hampir tidak berwarna (kol, sawi putih, dll). 
Warna hijau tersebut disebabkan oleh pigmen hijau yang disebut klorofil.  Klorofil, yang terdiri dari klorofil a dan klorofil b ini, tersimpan di dalam kloro-plas.
Sayur-sayuran daun yang berwarna hijau tua, lebih banyak mengandung klorofil a, sebaliknya yang berwarna hijau muda lebih banyak mengandung klorofil b.  Di dalam kloroplas juga terdapat pigmen lain, yaitu karoten.  Semakin hijau warna daun, maka kandungan karotennya akan semakin tinggi. 
Surga Buah
Iklim yang sedemikian rupa telah menjadikan Indonesia sebagai surga bagi ketersediaan berbagai jenis buah tropis.  Hal ini yang menyebabkan Indonesia dijuluki sebaga- tropical fruit paradise.
Kebijakan pengembangan buah di Indonesia dilaku-kan berdasarkan pertimbangan nilai ekonomis, keunggulan komparatif, dan kesesuaian agroklimat, agribisnis serta agroindustri.
Saat ini prioritas pengembangan buah-buahan dibedakan atas prioritas nasional, meliputi: jeruk, mangga, rambutan, durian dan pisang, serta prioritas daerah, yang meliputi: manggis, duku/lansep, leci, lengkeng, salak dan markisa.
Berdasarkan ketersediaannya di pasaran, buah-buahan dapat dibedakan atas buah-buahan yang bersifat musiman (durian, mangga, rambuatan, dll) dan tidak musiman (pisang, nenas, alpukat, pepaya, semangka, dll).  Adanya buah-buahan impor turut memperpanjang ketersediaan buah di dalam negeri.
Keunggulan Sayur dan Buah
Beberapa jenis sayur dan buah mampu menurunkan kolesterol, kadar gula, mencegah penyebaran sel kanker, menyembuhkan luka lambung, sebagai antibiotik, men-gurangi serangan rematik, mencegah karies gigi, mencegah diare, menyembuhkan sakit kepala, dan sebagainya.
Karoten dan vitamin C yang terdapat dalam sayur berperan penting sebagai antioksidan untuk mengatasi serangan radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya kanker.  Sayur juga mengandung serat pangan yang tinggi untuk mencegah sembelit, diabetes mellitus, kanker kolon, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.
Konsumsi buah dan sayur dalam jumlah banyak sulit dilakukan, karena volumenya besar sementara kapasitas lambung kita sangat terbatas.  Untuk memperbesar daya terima lambung dan meningkatkan asupan zat-zat yang terkandung dalam sayur dan buah, dapat dilakukan dengan membuat jus.  Jus dapat dibuat dengan cara sederhana, yaitu hanya dengan bermodalkan food proces-sor, seperti juicer dan blender.
Sebagai bahan pangan, sayur dan buah mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bahan pangan lainnya, yaitu dalam hal:
  1. Setiap sayur dan buah mempunyai rasa yang segar dan khas, yaitu perpaduan dari berbagai macam rasa dengan komposisi yang tepat.  Sayur dan buah juga memiliki aroma dan warna spesifik, yang merupakan ciri menonjol bagi setiap jenis. Hal-hal tersebut menjadikan sayur dan buah mempunyai daya tarik tersendiri, sehingga banyak digunakan sebagai pemicu selera makan (appetizer) dan sebagai jus.
  2. Seperti halnya sayur, umumnya buah mempunyai kadar air, vitamin, mineral  dan serat yang tinggi, tetapi rendah dalam hal energi, lemak, dan karbohidrat.  Komposisi gizi tersebut menyebabkan buah sangat baik digunakan sebagai makanan penurun berat badan.
  3. Sayur dan buah merupakan sumber zat gizi dan  non-gizi, yang keduanya berperan penting bagi keseha-tan tubuh.  Sebagai sumber zat gizi, sayur dan buah berperan dalam mengatur pertumbuhan, pemeliharaan dan penggantian sel-sel pada tubuh manusia.  Belakangan peranan zat-zat non-gizi pada  sayur dan buah menjadi semakin penting dalam pencegahan dan pengo-batan berbagai macam penyakit. 
Sumber:
Prof. DR. Ir. Made Astawan, Dosen Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, IPB
http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0712/16/122348.htm