Laman

15.11.09

ADAB BERGAUL SECARA ISLAM

Didalam pergaulan sehari-hari dimana terjadi interaksi -interaksi antara manusia yang satu dengan yang lainnya ada banyak hal yang harus diperhatiikan mulai dari bagaimana bertutur kata sampai dengan masalah sikap dan tindak tanduk seseorang yang mana semua itu akan tercakup dalam masalah akhlak.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa akhlakulkarimah merupakan salah satu diantara tugas-tugas kenabian. Bahkan tugas para nabi, seseorang yang mengaku sebagai pengikut nabi namun tidak menghiasi dirinya dengan akhlakulkarimah berarti telah terputus dengan misi utama kenabian. Ia juga tidak akan memiliki bobot yang berat tatkala dihadapkan kepada timbangan amal perbuatan, sebab amal yang paling berat timbangannya adalah ahlaqul karimah.
Sebagaimana yang disabdakan oleh Baginda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya yang terdekat dariku diantara kamu duduknya adalah yang terbaik akhlaknya diantara kamu dan merendahkan diri, yang mencintai dan dicintai”
Tentunya tempat tersebut menjadi dambaan setiap umat manusia.
Akhlakulkarimah juga merupakan kewajiban yang Allah SWT perintahkan kepada manusia seperti yang termaktub di dalam Kitab-Nya:
“Dan berbuat baiklah kalian, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195) dan sesungguhnya berbuat kebaikan itu merupakan bagian dari aqidah seorang muslim, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Rasulullan SAW dari Umar bin Khatab r.a bahwa pada waktu itu telah datang Jibril dihadapan Rasulullah SAW dan Umar bin Khatab untuk menegaskan tiga landasan dari agama ini yaitu: iman, islam dan ihsan.
Oleh karena itu, seharusnyalah kita memiliki akhlakulkarimah dalam menjalani setiap waktu yang Allah SWT berikan.

Untuk mencapai akhlakulkarimah ada beberapa adab yang perlu kita ketahui, dalam Al-Qur’an surat Al-Furqon 63-68:
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang yang jahat menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk rabb mereka. Dan orang-orang yang berkata :’ya rabb kami, jauhkanlah azab jahannam dari kami, sesungguhnya adzabnya merupakan kebinasaan yang kekal’. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir. Dan adalah (pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian. Dan orang-orang yang menyembah illah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).” (QS. Al-Furqan 63-68).
Dari ayat diatas dapat diambil beberapa adab yaitu:
1.      Memiliki kerendahan hati, dalam hal ini kita dianjurkan untuk tidak bersifat sombong dalam bermasyarakat, secara umum kerendahan hati ini dapat dilihat dalam tutur kata kita sehari-hari seseorang dalam berbicara pada teman-temannya yaitu tidak melebih-lebihkan sesuatu hal/informasi/bercerita. Rendah hati ini juga selalu menuntut kita untuk bersifat tawadhu dimana saja. Kerendahan hati juga bisa dimaknai dengan menghormati orang yang lebih tua dari kita dan juga menyayangi orang yang lebih muda dari kita. Selain itu juga kerendahan hati ini juga berarti menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan kita, baik itu dalam hal agama, ideologi, budaya maupun hal-hal yang lain
2.      Senantiasa mengucapkan kata-kata yang bermakna yang dapat bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat orang lain. Allah menganjurkan kita untuk saling manasehati dalam kebenaran dan kesabaran seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Asr. Orang-orang yang selalu memberikan manfaat untuk kehidupan orang lain akan selalu hidup walaupun orang tersebut telah lama meninggalkan orang yang berada di dunia saat ini, jiwa, pemikiran dan tutur katanya yang penih dengan nilai kebaikan akan selalu hidup di hati setiap manusia yang mendambakan kebaikan maka tidak akan sia-sialah jika kita selalu berkata yang baik dan bermanfaat untuk orang lain
3.      Bersifat dipertengahan dalam membelanjakan harta kekayaan, tidak mubadzir dan juga tidak kikir. Allah menyukai orang-orang yang cermat dalam membelanjakan harta yang telah dititipkan Allah SWT padanya. Cermat berarti membelanjakan harta tersebut untuk jalan kebaikan sebagaimana yanng telah Allah SWT firmankan bahwa barang siapa yang memberikan pinjaman pada Allah maka kelak Allah akan menggantinya menjadi sesuatu yang lebih baik, namun dalam membelanjakan harta ini juga tidak boleh sampai menghabiskan keseluruhan harta kita, ada kewajiban-kewajiban yang juga harus kita penuhi seperti mencukupi kebutuhan sandang,papan dan pangan keluarga, menyantuni orang yang tidak mampu, investasi untuk bisnis serta menuntut ilmu (sekolah) sebagai bekal untuk kehidupan dunia
4.      Tidak menyekutukan Allah SWT dalam segala hal, dalam hal ini Allah selalu mempertaruhkan syahadat kita sebagai seorang manusia. Allah senantiasa menguji kita apakah kita senantiasa memegang janji kita walau dalam kondisi tersulit sekalipun yang memungkinkan kita untuk berpaling kebelakang meninggalkannya
5.      Tidak membunuh manusia lain kecuali dengan tujuan yang jelas, hal ini juga salah satu perkara utama yang akan ditanyakan Allah SWT di yaumil akhir kelak. Apakah kita pernah menumpahkan darah anak adam di muka bumi ini?
6.      Tidak melakukan perbuatan zina, dalam hal ini kita juga harus mengetahui adab-adab dalam berhubungan dengan lawan jenis kita. Adapun adab-adab tersebut akan kita uraikan dibagian bawah tulisan ini
Lalu dalam ayat selanjutnya yaitu ayat ke 72:
“Dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak perfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya”. (QS. Al-Furqan :72).
7.      Meninggalkan perbuatan yang sia-sia yang dapat melenakan diri dari kewajiban seorang hamba. Sikap orang-orang seperti ini telah digambarkan dalam Al-qur’an yaitu apabila didengarkan kepada mereka ayat-ayat Kami (Al-Qur’an) maka hati mereka tunduk khusyuk serta mengagungkan Tuhan-Nya, hari mereka menjadi lemah lembut dan bahkan mereka sampai meneteskan air mata
Di ayat selanjutnya Allah SWT berfirman:
“Mereka itulah yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam jannah), karena kesabaran mereka. Dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat didalamnya. Mereka kekal didalamnya. Jannah itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman” (QS. Al-Furqan 75-76).
8.      Sifat selanjutnya yang musti ada dalam pergaulan adalah sifat kesabaran. Kesabaran dalam menaati segala perintah Allah SWT serta kesabaran dalam menahan segala sesuatu yang Dia tidak sukai. Kesabaran juga harus ditunjukkan saat kita dihadapkan pada musibah yang Allah turunkan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar